Mengetahui dan Mendapatkan
Keuntungan dari Resensi Ilmu Pengetahuan Entah itu Melalui Baca Buku atau yang
Lainnya
Kita tidak bisa menghitung karya
di dunia ini tapi setidaknya kita juga tidak bisa larut pada ketidaktahuan
karena beberapa buku juga banyak orang yang melakukan resensi ilmu pengetahuan sebagai wujud agar kita, orang umum, dapat
membaca karya di dunia secara global. Meski pengetahuan kita tidak terlalu
mendapat tapi melalui resensi ilmu
pengetahuan adalah jalan pintas untuk mengetahui segala sesuatu. Di lain
sisi, resensi ilmu pengetahuan itu
juga bisa dijadikan sebagai pengantar umum yang kita inginkan. Adalah baik
untuk kita selalu memperhatikan atau mengkerucutkan ilmu yang kita inginkan.
Apabila kita lebih suka psikologi, sastra, ilmu politik, atau filsafat lebih
baik kita membidangi salah satunya dengan baik. Akan tetapi di satu ilmu pun
kita akan di hadapkan pada sebuah ilmu yang mengkerucut lagi. Lalu di sanalah
kita sebaiknya kita membidanginya.
Patut diakui bahwa resensi ilmu pengetahuan memang
dibutuhkan agar kita selalu fokus
padanya. Dengan membidangi salah satu ilmu adalah menguntungkan karena
pikiran kita bisa tertuju pada satu permasalah dan tidak bercabang yang sering
kali ingin muntah karenanya. Secara tidak sadar, bahwa dengan membaca buku pun
kita juga berusaha untuk melakukan sebuah resensi
ilmu pengetahuan, yakni apabila kita melihat contoh kasus maka kita juga
akan melakukan tesis yang kita hadapi. Dan jangan takut untuk bertanya pada
orang dan janga takut juga dikatakan bodoh oleh orang lain. Apabila kita tidak
tahu untuk apa berpura-pura tahu. Apabila bingung pun kita sebaiknya
mengatakannya secara jujur. Kami rasa, dengan cara mengatakan secara jujur
adalah sebuah sikap yang lebih arif dan bijak. Kita tidak mungkin mempunyai resensi ilmu pengetahuan tanpa bertanya
pada orang lain. Toh, apabila dengan bertanya kita akan merasa malu dan rasa
itu tidak akan besar sebesar penyesalan apabila tidak bertanya. Lalu kita akan
tersesat.
Betul, tidak rugi betul apabila
dengan melakukan tanya apabila kita merasa tidak atau bingung. Toh, apabila
kita bertanya kita akan mengetahui di mana salah kita di mana, bukan? Kita akan
dihadapkan pada beberapa realitas bahwa dengan berbicara kita akan salah atau
takut salah ngomong. Kalau ditarik garis lurus, kita tidak akan mampu
mengungkapkan pendapat apabila selalu merasa takut salah dan tidak akan
berkembang. Resensi ilmu pengetahuan
sepertinya tidak harus berwujud dengan cara membaca buku tapi melakukan diskusi
pun kita akan mengetahui ilmu yang dibutuhkan oleh kita.
Kita tidak ingin selamanya berada
di lingkungan konyol yang selalu gengsi untuk bertanya maka sebaiknya melalui
diskusi atau melakukan pertanyaan adalah cara yang tepat untuk selalu
mendapatkan resensi ilmu pengetahuan
dari hari-hari sebelumnya. Ini jelas, bahwa resensi ilmu pengetahuan bagi kita memang suatu cermin untuk
bagaimana kita melakukan pencarian-pencarian ilmu pengetahuan yang ingin kita
butuhkan. Apabila kita dibilang rewel karena banyak bertanya itu wajar karena
kita menginginkan ilmu itu dan itu baik. Dan yang ditanya pun sebaiknya
bersyukur karena dengan begitu ia akan menjadi lebih paham dengan ilmu yang ia
punya meski itu hanya sedikit atau sepintas lalu. Penyesalan tak bertanya
adalah penderitaan abadi karena dengan tidak bertanya akan melukai diri kita
dan hal ini yang tidak diinginkan oleh kita semua, bukan? Maka efek dari
bertanya adalah kepuasan meski puas itu hilang kembali.
0 komentar:
Post a Comment